Buku-buku itu adalah sesuatu yang mampu membawa pikiran-pikiran ajaibku melayang di atas suara yang mampu menembus waktu.

Senin, 07 Mei 2018

Karang

Sumber gambar : google.com 

Waktu menengadah tepat di ujung ingatan. Mencoba merengkuh segurat senyum yang selalu ingin kugenggam. Tapi, terlambat. Aku terlambat. Senyuman itu telah pecah; semburat, temaram lalu meremang. Hilang...

Bibir ini bergetar, tantrum terjegal eluh. Aku termangu dalam angan yang entah bagaimana cara menggambarkannya. Sekarang, senyumnya telah kulupakan. Tak mampu berkata lagi karena tak tahu harus berkata apa. 

Malam lalu, wajah tuanya begitu dingin. Seperti aku akan segera kehilangan dia, bukan hanya senyumnya. Sesak, sangat sesak meski berada di hamparan luas. Saat ini analogi bahkan tak mampu menggambarkannya. Air mataku yang jatuh, luruh tak mampu mengubah apa pun. 

Mencoba merajut pecahan-pecahan senyum yang telah karang. Perlahan dan tak pernah pasti. Pada akhirnya aku memilih menyerah. Memilih untuk  melepasnya, menyibak rindu-rindu yang tak berkesudahan. Dan ...
Kutulis paragraf ini bersama kesedihan. 

Selamat Tinggal_Ibu

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Halaman

Aku adalah aku... Bukan kamu juga bukan dia.

BTemplates.com

Seperti Romeo and Juliet

Sumber gambar : google. Com "Kenapa? Bukankah kalau kamu sakit tak akan bisa merawatku?" tanyamu. Badanku terhuyung ke...