google.com
Embus remang angin
malam datang perlahan
Menggulung segala
suara dari terka
Wanita berambut
panjang, berbaju mini
menyuruk, menuju
gelap dunia.
Senyum dari bibir
merahnya menyambar; semburat
Semu merupa kesumba
Gemulai tubuhnya
menari, menyeduh rintik resah
Menyuap mata para
hidung belang
Raganya terus saja
mengundang tumpah serapah
Tapi tak peduli, dia
tetap menyua pada takdir
Air mata telah
kering, tertahan dalam jurang terjal yang luruh
Tentangnya yang membunuh
relungku, menusuk mata hingga basah; lengas
Wanita itu adalah
ibuku
Tengah mengais tuk
menyambung nyawa
Wah keren
BalasHapusBagus mbak. Btw legum itu apa mbak?
BalasHapusSelalu salut sama yang jago bikin puisi
BalasHapus