Hingga kini aku
masih merindu,
Rindu yang terus
hadir tanpa bisa ku-uraikan seperti halnya rumus aljabar
Padamu, aku
bertanya
Oh, mungkinkah
rindu ini sebab dirimu? Pria pemilik senyuman nan dingin.
Sepertinya ini
memang tentangmu, tentang pria angkuh yang baru saja kujumpa.
Semua wanita menyukai
rupamu yang tampan, mungkin hanya penasaran. Setelah itu mereka pergi tak
berujung kembali.
Abaikan saja
mereka,
mereka tak tahu
bahwa senyuman dinginmu itu tulus,
sekilas, tapi
mampu memecah kesunyian kala hujan datang
Ingin rasa hati
menyampaikannya, tapi sampai pada bait puisi terakhirku pun, tetap tak bisa kusampaikan
Rasa yang begitu
misterius, rasa yang tak bernama ini terus menggelitik di sudut hatiku
Kemarilah.
Izinkan aku berbisik padamu tentang sesuatu:
Aku menyukaimu,
Ingatlah ini
rahasia antara aku, kamu dan Tuhanku:
Inilah
pengakuanku,
Adalah aku
wanita yang telah jatuh pada perasaan yang sama, pun pada orang yang sama
setiap harinya
Adalah aku
wanita yang telah terbuai oleh senyuman dinginmu
Adalah aku
wanita yang dengan egois mengeja namamu dalam doaku
Adalah aku
wanita yang diam-diam merangkai tulisan non fiksi bertemakan “kamu”, menuliskan
dan menggambarkan bagaimana sempurnanya makhluk pujaanku.
Jika pengakuanku
ini berujung pada penolakan,
maka harus
bagaimana lagi aku mengungkapkan seluruh perasaanku?
Ah, logika ku mulai
kacau
Bahkan aku sendiri tak tahu tulisan ini tentang
bahagiaku atau sedihku~Secret Admirer~
Sumber gambar : http://3.bp.blogspot.com/-zs9opbheiYE/VMCSdfYfaWI/AAAAAAAAAGg/bQq5pSlsKmM/s1600/jatuh-cinta-diam-diam21.jpg
0 komentar:
Posting Komentar