Buku-buku itu adalah sesuatu yang mampu membawa pikiran-pikiran ajaibku melayang di atas suara yang mampu menembus waktu.

Senin, 25 September 2017

Cinderella dan Kisah dalam Mimpi

Sumber : http://images6.fanpop.com/image/photos/38300000/Cinderella-Glass-Slipper-cinderella-2015-38391641-500-296.jpg


Hari ini begitu melelahkan, ditambah lagi aku harus membereskan tumpukan buku usangku. Di sela-sela kumerapikannya, ada secarcik kertas yang terselip di buku catatan matematika semasa SMP. Melihat tulisan itu sekilas, senyumku merekah. Aku hela udara segar sejenak dan mencari tempat duduk senyaman mungkin untuk kubaca tulisan ini.

Cinderella dan Kisah dalam Mimpi
Aku hanyalah gadis biasa-biasa saja yang bermimpi untuk menjadi Cinderella. Aku terus melangkahkan kakiku hanya untuk bertahan hidup, sampai pangeran kan datang menjemput. Aku tak tahu apa yang terjadi sampai pangeran itu datang kepadaku.
Terus saja menunggu...
Juga tak tahu bagaimana pangeran bisa menemukanku, kalau tak kumiliki dua sepatu kaca. Apakah anganku ini hanya sebatas hayalan belaka? Apa tak mungkin jika aku berharap pangeran kan datang menjemputku?
Di depan cermin aku menangis, “Kenapa bukan aku saja yang menjadi Cinderella? Apakah semua itu karena tak kumiliki sepatu kaca?” rintihku.
Untuk menjadi Cinderella, apakah aku harus mempunyai sepatu kaca? Jika seperti itu, di mana aku bisa mendapatkannya?
Di dunia ini nggak ada peri yang bisa membantuku untuk mendapatkan sepatu kaca dengan mudah. Lalu, ke mana harus kucari? 
Apakah tak ada cara lain yang bisa mempertemukanku dengan pangeran?
Aku terus berpikir, sampai akhirnya aku tak sadar telah terbangun dari mimpiku.
Padahal hanya dalam mimpi, tapi aku tetap tak bisa menjadi Cinderella.
Mungkin,,, aku ini hanyalah CINDERELLA yang kehilangan dua sepatu kacanya.
27 November 2008

Membaca goresan pensil pada buku usang itu, aku tersipu gemas. Mengingat bahwa aku pernah bermimpi menjadi Cinderella. “Bagaimana ekspresiku kala itu? Kala ketika aku mencoret-coret buku matematikaku dengan tulisan dan angan-angan aneh." heran.
“Dari tulisan itu nampaknya aku sedang patah hati” gumamku, lirih. Tiba-tiba aku terkenang kembali, menyadari rasa yang telah terbelenggu sekian lamanya. Rindu akan kenangan itu kian beradu pada jauhnya rentan waktu. Cintaku dulu hanyalah angan, bagaimana tidak? Aku saja tak pernah mengungkapkannya. Karena aku tahu cintaku tak akan pernah mampu membahagiakan orang itu. Hanya bisa mendoakan kebahagiaannya, dan terus berada didekatnya membuatku menderita.
“Kembalinya ingatan pada masa SMP-ku, sungguh naif”. Aku bukanlah yang dulu lagi. Aku hanya ingin sejenak bermimpi masuk dalam dunia sendiri dan kenangan lama akan tertutupi.

Revisi. 25 September 2017 (Pukul. 11.56 WIB)

2 komentar:

  1. 1. EBI perlu diperhatikan lagi. Tapi gpp, ini akan terbiasa dengan sendirinya nanti, Is.
    2. Dosa penulis pemula: banyak serangan virus "KU" dan "AKU" dalam satu paragrap.

    Selebihnya, keren. Idenya menarik!

    Folback saya juga di:
    dloverheruwidayanto.blogspot.co.id

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya pak her, kemarin juga simpang siur mau nerbitin tulisan ini. Banyak yg bikin canggung. Tp ndak pp tak terbitin aja. Biar bisa lbh baik lagi nanti. Makasih pak her 😊

      Hapus

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Halaman

Aku adalah aku... Bukan kamu juga bukan dia.

BTemplates.com

Seperti Romeo and Juliet

Sumber gambar : google. Com "Kenapa? Bukankah kalau kamu sakit tak akan bisa merawatku?" tanyamu. Badanku terhuyung ke...