Sumber gambar : internet
Kamu kembali lagi? Kenapa? Padahal
hatimu telah babak belur.
Kamu kesal, geram, juga gemas dengan sikapku. Tapi, lagi-lagi kamu
datang tanpa sesal. Memungut pecahan-pecahan air mata yang tercecer di lantai
sebab diriku. Sedari awal intensimu memang hanya satu, yaitu menjadikanku
milikmu. Bukankah begitu?
Aku, wanita yang raganya telah direnggut.
Lalu bagian mana yang membuatmu tergila-gila?
Satu belati tajam kutusukkan padamu,
tapi gagal. Kau tetap berdiri. Kemudian tiga
belati tajam coba kutusukkan. Kau ... masih berdiri. Mengais beberapa jiwa yang
tersisa, melewati batas kewajaran hidup seorang manusia.
Meski itu tentang sebuah rasa yang telah
ranum, tapi tidakkah kamu tetap harus berpikir logis? Mencintai siapa yang
patut untuk dicintai. Bahkan kekelamanku telah menyemburatkan warna yang kamu ukir.
Berhentilah melawan takdir. Aku hanyalah ruh yang terseret ke duniamu, yang
hadir ketika matahari telah dilahap sang malam.
Orang yang telah mati tak butuh cinta. Lupakanlah
aku! Lupakan janji perihal kesudianmu untuk terus mencintaiku. Dunia kita sudah
berbeda. Napas kita juga tak lagi seirama. Semua akan sia-sia jika kamu terus tersegel
dalam keterpurukan dan kesetiaan bodohmu itu.
Kata yang paling sempurna untukmu saat
ini hanyalah, SELAMAT TINGGAL.
#Day 3
#30DWC
#OneDayOnePost
hmmm.. #keningmengerut
BalasHapusSelamat Tinggal
BalasHapusselamat menikmati kehidupanmu di dunia yang lain
aku akan menjaga rasa itu tetap abadi dibawah sini