-Good
Bay 2017-
“Sudah tercapaikah impian yang kamu ukir
di dalam hati dan buku harian, di awal tahun 2017 lalu?”
“Belum, lebih tepatnya tidak semua
terealisasi,” jawabku, singkat.
Tahun lalu aku menuliskan garis besar
atau poin-poin yang harus dicapai di tahun 2017. Tentu saja hanya sekadar
rencana, meski hanya rencana tapi sekuat tenaga berusaha untuk mewujudkan. Jalan untuk menuju impian itu tidak selalu
mulus, ada banyak yang belum terealisasi dan bahkan pupus sudah. Namun, hal itu
tak pernah membuatku patah semangat, karena Allah telah menggantinya dengan yang
lebih baik menurut-Nya.
Impian bekerja sesuai prodi kuliah telah
terealisasi, tepat di awal tahun. Hari itu juga proses belajar dan berusaha
menuju lebih baik. Belajar, belajar dan belajar, terus belajar mempersiapkan
diri untuk ikut pengabdian di luar pulau. Ada alasan tersendiri mengapa aku
begitu yakin ingin terjun langsung mengikuti SM3T (mengajar di luar pulau
selama kurang lebih dua tahun). Tapi ... hal itu tidak bisa terealisasi. Sedih
memang, mungkin itulah yang terbaik untukku.
Gagalnya impian di tahun 2017 memang
membuat hati sedih, tapi Allah justru mempertmukanku dengan sesuatu yang
berbeda, yaitu dunia menulis. Belajar menjadi lebih tahu, berlatih menulis
setiap hari bersama teman-teman komunitas One
Day One Post. Dari apa-apa yang tak kutahu, menjadi tahu. Dari tulisan
suka-suka (asal), menjadi tulisan yang kian terarah. Dari situlah gambaran
impian lain muncul di benak.
Salah satu yang tertulis dalam buku
harianku adalah, “memperbaiki diri”. Lebih istiqamah lagi menjalankan
perintah-perintahNya. Proses menuju baik akan terus menduduki tingkat pertama
dalam daftar targetku setiap tahunnya. Meski perlahan namun pasti.
Menangis, tertawa, kecewa, bahagia,
semua ada di tahun 2017. Yah ... sebentar lagi semua itu hanya akan terukir
dalam kenangan. Yang baik akan terus dipertahankan, yang buruk akan ditinggalkan,
dan yang telah gagal akan menjadi inspirasi untuk berdiri lagi, lagi dan lagi.
#Tantangan7
#no3
0 komentar:
Posting Komentar