Buku-buku itu adalah sesuatu yang mampu membawa pikiran-pikiran ajaibku melayang di atas suara yang mampu menembus waktu.

Senin, 11 Desember 2017

Mimpikah Aku?



Sumber gambar : http://vauzee.com



Senin, 11 November 2017. Duduk di depan leptop, membolak-baikkan kertas. Menatap satu per satu angka yang akan kumasukkan ke dalam aplikasi. Handphone terus berbunyi, sepertinya banyak sekali chatt whatsap yang masuk. Belum sempat mengintip, terus saja mata dan kosentrasi terpusat pada angka-angka itu.
Beberapa menit kemudian, kuputuskan untuk membuka handphone. Tahukah, apa yang terjadi? Kelopak mata terbuka lebar-lebar. Binar berbaur, menjajaki, kemudian mengambil alih sang emosi haru. Benarkah? Bukan mimpikah ini? Sebuah kabar di luar ekspektasi telah kuterima.
Cerbung (cerita bersambung) yang kali pertama kutulis dengan judul “Nyanyian dari Surga”, jadi yang terbaik di kelompok cabai merah tempat kumenuntut ilmu di One Day One Post. Benarkah? Bukan mimpikah ini? Lagi-lagi kuyakinkan diri bahwa ini bukanlah mimpi. Bagaimana mungkin, bisa jadi terbaik di antara tulisan teman-teman yang keren abis.
Memang bahagia, namun tetap saja tidak akan menjadikanku besar kepala karena perjalanan belum selesai. Masih dan masih harus belajar lagi. Inilah entitas haru dan bahagia. Memang terkadang bingung membagi waktu, sedangkan selesai bertugas baru pukul 20.00 wib. Belum lagi bertabrakan dengan menyiapkan materi untuk kegiatan besok. Lalu? Lalu? Bagaimana cara agar mampu mengejar teman-teman yang bisa rajin meski sibuk? Yah, di situlah nikmatnya.
 Dari rasa yang terkadang bicara tak mampu, aku bersikeras membungkamnya. Ia meronta, menggugat, dan bersekuku untuk berhenti, katanya sih, “lelah”. Sudahlah, kau diam saja RASA. Ikuti saja tangan dan pikiranmu. Lihatlah!!! tanganmu masih bertahan, jemarinya terus menari lentik menjamah huruf, menjadikan kata, kalimat hingga berparagraf. Lihatlah pikranmu!!! Dia tenang, mencoba meleburkan dan menuangkan segala imajinya. Jadi RASA, berbahagialah.
Tak pernah menyesal? Yah, itu jelas. Terima kasih kepada Tuhan atas kesempatan yang diperuntukkan kepadaku. Terima kasih kepada teman yang sudah memperkenalkan ODOP, terima kasih pada semua pemateri dan juga para PJ. Terima kasih pada teman-teman ODOP, khususnya untuk geng cabai merah.

10 komentar:

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Halaman

Aku adalah aku... Bukan kamu juga bukan dia.

BTemplates.com

Seperti Romeo and Juliet

Sumber gambar : google. Com "Kenapa? Bukankah kalau kamu sakit tak akan bisa merawatku?" tanyamu. Badanku terhuyung ke...