-Pertemuan-
Sungguh
mimpi buruk bertemu papa di tempat dan dalam keadaan seperti itu. Papa pasti
sangat malu dan marah. Ibuk tak boleh tahu kejadian semalam, sebab hal itu akan
membuatnya semakin merasa bersalah meski telah kujelaskan ini bukan salah ibuk.
Baik Asma maupun ibuk, tak perlu tahu kejadian semalam. Karena kehebatanku
dalam berakting, sehingga semua aman tanpa siapa pun tahu.
Beruntungnya
lagi adalah hari ini libur, aku jadi bisa mendinginkan pikiran.
“Nay,
jangan lupa pukul 8 nanti kita ada pengajian” ucap Asma, mengingatkan. Aku
hanya mengangguk dan tersenyum sambil menatap jam di tangan yang tertutup baju
berlengan panjang.
“Asma,
jangan lupa ibuk titip salam kepada bu Ahmad dan Ustaz Ahmad ya, dan berikan
ini pada beliau!” Ibuk memberikan sebuah bingkisan kue-kue basah yang dibuat
dengan sangat cantiknya. Itu adalah keahlian ibuk yang sedang kupelajari
akhir-akhir ini, sebelum kembali disibukkan oleh kuliah.
“Buk,
ini kuenya bolehkah Nay culik satu saja?” tanyaku memecah keheningan. Membuat Asma
dan ibuk tertawa. Wajar saja, Asma sangat mirip dengan ibuk, tipikal wanita
dewasa dengan senyuman dan suara yang lembut bak bidadari. Sangat berbeda
denganku yang biasa teriak sana-teriak sini, tertawa lepas, dan melucu,
terkadang juga manja dan egois.
“Bukankah
tadi malam jadwal belajar mengajinya Nayla? Kenapa langsung masuk kamar?” tanya
Asma, penasaran.
“Kemarin
hari Sabtu jadi sangat ramai, aku sampai tak sadar kalau ketiduran. Maaf ...”
Aku memasang wajah melas. Meski hanya akting tapi aku benar-benar menyesal.
Asma
tersenyum tipis, “Ya sudah, besok jangan lagi ya! Mengejar dunia memang tidak
dilarang, asal tidak sampai terlena hingga lupa dengan akhiratnya”
Ahh
... Asma, suaranya, senyumannya, sangat indah. Laki-laki mana yang tak jatuh
hati pada wanita ini. Jika diumpamakan, maka aku hanyalah sebatang lilin kecil
sedang Asma adalah matahari. Perbedaan yang sangat besar dari segi cahayanya.
“Asma, Nayla, lekaslah berangkat!” titah ibuk, sembari mengadon kue basah yang akan
dijajakan.
-bersambung-
0 komentar:
Posting Komentar