Buku-buku itu adalah sesuatu yang mampu membawa pikiran-pikiran ajaibku melayang di atas suara yang mampu menembus waktu.

Kamis, 09 November 2017

Point of View



Maaf, aku harus segera pergi karena ada beberapa urusan.
Hari ini novel ketigaku telah terbit. Bacalah ...!
Maka kau akan tahu jawabannya.

Sebuah voice note whatsaap menyusup masuk disela-sela jam sibukku dalam lamunan.

Sontak, raga ini beranjak dari tempatku termangu menepam waktu, mencari tahu apa maksud dari novel ketiga yang berisi sebuah jawaban itu. Tentu saja tujuan kali ini adalah toko buku. Membeli sebuah novel dengan kamu sebagai nama penyusunnya. Mata terus menatap judul hingga redam redup dalam nanar. Astaga! Judunya keren sekali. Kurasa.
Butuh waktu 5 jam untukku melumat setiap diksi dalam wacana yang tebalnya kurang dari 170 halaman ini. Sekarang, izinkan aku menelaah dari segi Point of View ...

Novel dengan judul “Kamu”
Yah, aku suka dengan judulnya. Kupikir itu adalah metafor semata agar kau tak secara gamblang menyebut namaku. Bibir pun menyeringai dengan PD.
Tapi nyatanya,
Sudut pandang di dalam ceritamu bercelaru kacau.
Anggapan awal, akulah tokoh pentingnya.
Kau, kejam
Mengeliminasi namaku sebagai tokoh utama yang kini kauganti menjadi orang ketiga pengamat. Kamu adalah tokoh utama serba tahu. Sedangkan ‘dia’ (entah siapa) sebagai orang kedua yang menjadi kunci bahagia.
Tanpa ucap aku risau. Inikah jawaban yang kaumaksud?
Klimaks sudah aku di titik beku. Terinjak di sisa-sisa cerita tak berintuisi.
Aku ini tokoh delusi, kauciptakan hanya tuk menarik afeksi.

Seharusnya, kamu tak perlu pergi jauh tanpa kata.
Mampirlah, untuk berterimakasih padaku.
Karena peranku telah sukses sebagai tritagonis di dalam novelmu.

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Halaman

Aku adalah aku... Bukan kamu juga bukan dia.

BTemplates.com

Seperti Romeo and Juliet

Sumber gambar : google. Com "Kenapa? Bukankah kalau kamu sakit tak akan bisa merawatku?" tanyamu. Badanku terhuyung ke...