Ada
yang tahu, siapa itu Sir Arthur Conan Doyle? Penggemar Detective Conan pasti tahu siapa beliau.
Awalnya aku tak tahu menahu mengenai Sir
Arthur Conan Doyle. Namanya muncul dalam seri anime Detective Conan yang aku sendiri lupa episode yang keberapa, sebagai
seorang penulis biografi tokoh detektif yang sangat diidolakan oleh Conan, tokoh
utama dalam anime Detective Conan. Jadi
siapakah tokoh detektif yang ditulisnya itu? Dialah, Sherlock Holmes. Sebenarnya
bukan hanya di seri Detective Conan saja,
hampir di semua film/komik anime yang bertemakan Detective melibatkan nama Sherlock Holmes. Seperti di film anime Detective Qyu.
Sir Arthur Conan Doyle, lahir 22 Mei
1859 dan meninggal pada 7 Juni 1930 di usiaya yang ke 71. Doyle adalah seorang
dokter lulusan Universitas Edinburgh dan sebelum membuka praktik di Southsea,
Doyle pernah bekerja menjadi dokter di sebuah kapal yang berkeliling di seluruh
dunia selama hampir satu tahun. Sejak duduk di bangku kuliah beliau sudah hobi menulis
di jam-jam istirahatnya hingga ketika memiliki sebuah tempat praktik pun,
beliau tetap menulis.
Sherlock Holmes adalah karakter tokoh
yang ditulis oleh Conan Doyle pertama kali muncul pada tahun 1887,
dipublikasikan pertama kali dalam Beeton’s Christmas Annual. Namun sosok Holmes
belum terlalu terkenal di tahun itu, dan baru populer di tahun 1891 ketika dimuat
dalam cerita pendek berseri. Ide menulis tentang seorang detektif yang bernama
Sherlock Holmes ia dapatkan setelah melihat dosennya, Dr. Joseph Bell yang
mampu mendiagnosis penyakit hanya dengan melihat pasien ketika memasuki kamar
operasinya.
“Saya pikir saya akan mencoba untuk
menulis cerita di mana sang pahlawan akan menyelesaikan kasus kriminal seperti
Dr. Bell menangani penyakit," kata Doyle dalam sebuah wawancara pada 1927.
Novel “Sherlock Holmes” tidak serta
merta terbit dan langsung terkenal. Sebelum tokoh detektif ciptaan Doyle itu di
kenal layar lebar dan film-film anime, ia
mengalami jatuh bangun setelah beberapa
kali ditolak penerbit. Bahkan karyanya bisa terbit, laku beberapa, kemudian
tak bergeming, hilang ditelan waktu. Baginya hal itu menjadi sebuah tantangan
tersendiri. Tak membuatnya patah semangat, justru ia terus menulis tentang
petualangan Holmes dalam memecahkan kasus dengan judul yang berbeda. Seperti, Penelusuran
Benang Merah, Empat Pemburu Harta, Lippincott’s Monthly Magazine, Skandal di
Bohemia, Kasus Batu Mazarin, Kapal Gloria Scott, Lembah Ketakutan, dan lain
sebagainya.
“Jika kita membaca novel Sherlock Holmes,
maka akan tahu apa yang ia ajarkan pada pikiran kita.” Itulah salah satu
pendapat Andrew Lees yang memiliki karir kedokteran di University College Hospital London. Karna kebiasaan yang dilakukan
oleh tokoh detektif ciptaan Doyle ini mirip dengan beberapa dokter hebat di
Inggris. Salah satu contohnya yaitu membuat penilaian dari hal-hal yang paling
kecil, maka hal-hal kecil itu akan menjadi petunjuk yang penting.
Sebuah pemikiran hebat berhasil Doyle
ciptakan pada tokoh pahlawan fiksi di Inggris yang bernama Sherlock Holmes. Meski
begitu, Doyle yang dikenal sebagai pria yang memiliki banyak ide sering sekali
mengalami kebosanan, jika terkenal hanya karena tokoh Sherlock Holmes. Dia pernah
berpikir bahwa tulisan-tulisannya yang lain lebih berbobot. Seperti novel
berlatar belakang Perang Dunia I di Inggris, menulis buku tentang berbagai
sejarah, dan masih banyak lagi tulisan hebat Doyle.
Keren, aku baru baca satu buku beliau.
BalasHapusIya kak, keren beliaunya :D
Hapus