Sumber : http://images4.fanpop.com/image/photos/18800000/anime-writing-writing-18861855-500-300.jpg
Aku terbangun di malam yang begitu pekat. Huft, lagi-lagi
ketiduran. Minggu ini benar-benar dalam kondisi yang buruk. Begitu lelah
kurasa. Ah, apa yang terjadi kepadaku? Bukankah aku
tadi sedang menulis tugas dari ODOP? Sudah hutang dua jika malam ini tak menlis lagi.
Kutengok jam di handphone-ku, waktu menunjukkan pukul 01.26 WIB. Hari ini harus menulis, meski begitu lelah kurasa. Tetap saja tak
boleh berhutang lebih banyak lagi. “Ayo semangat, Lail!” kataku dalam hati,
meyakinkan.
Menulis, menulis, dan menulis
tentang apa pun itu. Di tengah malam ini, ingin kurangkaikan sedikit aksara
menjadi beberapa kalimat, kemudia menjadi paragraf. “Memang kamu bisa, menulis di
saat kondisi tidak fit?” Pertanyaan tersebut kulontarkan kepada diri sendiri. Tak
perlu kujawab, karena jemariku telah berlarian lentik di atas keyboard.
Menulis puisi adalah hobiku, namun puisi
itu berasa kosong, tak berobjek. Baik itu tentang jatuh hati dalam diam, patah
hati, cemburu, dan semua perihal cinta. Aku hanya mengarang semua rasa itu,
karna memang tak pernah kurasa. Lebih tepatnya untuk saat ini. Hati terasa
begitu mati, seolah tak terjamah oleh laki-laki yang memiliki rasa untukku.
Takut jatuh cinta? Yah, mungkin saja
itu yang sedang kualami. Pernah sekali jatuh hati, lalu hati itu memilih untuk
pergi. Hal tersulit untuk menjadi pribadi yang ikhlas adalah merelakan. Tetap saja, aku akan
belajar perihal kehilangan ataupun merelakan. Allah itu Maha Adil, jadi tak
mungkin Dia membuatku kehilangan tanpa menggantinya dengan yang lebih baik. Setiap
orang punya kemampuan untuk mengukur sejauh mana ia dapat menyembuhkan hatinya
sendiri. Jadi, katakan TIDAK untuk GALAU.
Terkadang, ada sedikit sesal. Jauh dilubuk hati ingin menanyakan perihal rasamu kepadaku. Ah, itu
hanyalah kata hatiku saja, tidak untuk logikaku.
Iiiiiiis!
BalasHapusTak jitak tenan engko.
Serangan Ku/Aku!!!
Paragrap pembuka sudah banjir itu.
Ingat, maksimal 3 Ku/Aku dalam 1 paragrap. Jika lebih, maka tulisan kita masih terjangkit virus itu.
Ampun komandannnn heheheh lah itu nguantuk pak her. Ndak bisa mikir blas. 😄😄 maksa maksa mentok
Hapus