Buku-buku itu adalah sesuatu yang mampu membawa pikiran-pikiran ajaibku melayang di atas suara yang mampu menembus waktu.

Selasa, 10 Oktober 2017

HAMPA

Sumber gambar : http://1.bp.blogspot.com/-L_W34vb5wpY/U7ZIfVVFxxI/AAAAAAAAASg/yrc5P_2C3Cc/s1600/Umi.png





Matahari mulai dilahap waktu. Tentu saja hari mulai gelap
Sejauh mata memandang hanya terlihat berjuta pasir, puluhan ombak, dan seorang gadis.
Kubiarkan sejenak, tapi gadis itu masih bertahan di satu tempat yang sama sejak berjam-jam yang lalu.

Dari binarnya aku tahu dia telah kehilangan sesuatu yang berharga.
“Apa yang telah hilang darimu?” suaraku nyeplos tak tertahan.
Terus kupandangi, tapi sedikit pun dia tak beranjak dari kekosongan tatapannya.
Aku telah berdiri di sampingnya dan menunggu dia menjawab. Dia,,, tetap tak beranjak
Aku mencibirnya dalam hati, “Siapakah kamu? Kenapa hatiku begitu sakit hanya dengan menatap binarmu?”

Aku tak mengenalnya, tapi
entah mengapa aku begitu ingin memeluknya
ingin menariknya dari ilusi abu-abu
ingin membebaskannya dari semesta yang tak lagi berpihak padanya.

Dia, seperti mengingatkanku pada gadis kecil di kampung Seberang
yang berusaha mengingat kembali senyum dan suara ibunya, yang telah lama hilang dalam ingatannya.
HAMPA ... itulah dia.

Ah, Sial
Imajinasiku mulai terberai

Abaikan saja.

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Halaman

Aku adalah aku... Bukan kamu juga bukan dia.

BTemplates.com

Seperti Romeo and Juliet

Sumber gambar : google. Com "Kenapa? Bukankah kalau kamu sakit tak akan bisa merawatku?" tanyamu. Badanku terhuyung ke...