Buku-buku itu adalah sesuatu yang mampu membawa pikiran-pikiran ajaibku melayang di atas suara yang mampu menembus waktu.

Rabu, 11 Oktober 2017

SAH

Sumber gambar : google.com (lupa alamatnya)




120 menit lamanya aku tercengang di koridor Timur, tepatnya di depan papan pengumuman.
Sungguh mengejutkan, tak bisa berkata apa-apa saat melihat nama yang tertulis sebagai juara terbaik lomba cipta puisi yang diikuti seluruh mahasiswa.
"Selamat, ya," ucap seorang pria mengejutkanku.

"Tunggu, suara ini sungguh tak asing. Suara yang membuatku enggan untuk menoleh. Aku membenci suara ini," gumamku dalam hati. Lidah terasa kelu, tak mampu membalas suara itu.

"Tak kusangka puisimu menjadi yg terbaik. Apa yang sebenarnya mereka lihat dari puisi ini? Bagiku puisi ini tak lebih dari sebuah tulisan kosong, hampa, dan tak berobjek," dia melanjutkan ucapannya.

"Kau benar, tulisan ini memang kosong, hampa, dan tak berobjek," sergahku, sebal. Tanpa menatapnya, kemudian berbalik arah dan beranjak pergi. Tepat dilangkah ketiga, waktu seoalah memainkan emosi jiwa dan menahanku seketika.
"Kau.. berhentilah mengucapkan kata-kata kasar padaku. Kau pikir, aku menulis tentang bagaimana rasa jatuh cinta, padahal tidak pernah jatuh cinta. Kau pikir, aku menulis tentang patah hati, tapi tak mungkin patah hati jika tak kumiliki seseorang yang kudamba. Begitukah maksudmu?" Aku menggigit bibir bawahku, menahan seluruh emosi tangis yang mulai berontak dalam hati.

"Dengar, ya... " aku mulai berbicara kembali.

"Sejak kau memutuskan untuk menikah dengannya, hatiku telah patah tepat diteriakan "SAH" yang ditujukan bukan kepadaku. Sejak saat itu pula, aku menemukan diriku tenggelam bersama luka-luka yang tak akan sembuh walau harus dirawat hingga menginap. Semua tawaku kau ambil alih. Tak sadarkah? Bahwa kamulah objek dalam puisiku. Puisi tentang bagaimana aku jatuh hati, cemburu, memujamu hingga bagaimana kamu mematahkan segalanya."

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Halaman

Aku adalah aku... Bukan kamu juga bukan dia.

BTemplates.com

Seperti Romeo and Juliet

Sumber gambar : google. Com "Kenapa? Bukankah kalau kamu sakit tak akan bisa merawatku?" tanyamu. Badanku terhuyung ke...