Sumber gambar : https://bonekasuper.files.wordpress.com/2014/03/sad-man-outgoing-woman-men-bending-knee-women-outdoor-35681360.jpg
Aku : I Love You, Miss.
Kamu : Are you crazy? The reason?
I don’t know you.
Aku : Aku tak pernah mampu
membahasakanmu.
Kamu cukup
merumitkan pikiranku,
bersajak-sajak
kurangkai, tetap tak bisa membahasakanmu,
Hi, You ... Beri saja aku 100 soal
tentang “Logaritma”, daripada memintaku untuk mencari alasan mengapa
aku tertarik padamu.
Congratulation!
Selamat, telah
berhasil meluluhkan hati pria angkuh sepertiku. Logika ini tak lagi berfungsi,
apapun yang terjadi saat ini, dan semua tentang pengakuanku kepadamu adalah
sebuah anomali.
Sebuah keanehan
yang hanya akan terjadi sekali seumur hidupku.
Jika tak
kuikuti hasrat hati ini, maka yang terjadi adalah kontradiksi. Aku benci itu.
Kamu membuat
hatiku begitu hangat seperti tersengat matahari di pagi hari. Padahal kita kali
pertama bertemu.
I am in love at the first sight
Maaf jika pernyataan ini mengejutkanmu. Aku tak mau mengagumimu dalam diam.
Bagiku itu pecundang.
Bukan bermaksud merayu, tapi semua diksiku tak sanggup menahan untuk segera
dituangkan.
Aku meriak murka pada logika, tapi perasaan menahannya, meyakinkan bahwa telah
jatuh hati pada senyuman seorang wanita asing.
Pagi ini di jantung kota Surabaya, ratusan senyuman telah singgah tapi
hanya satu yang ingin kusanggah. Ialah senyuman dari bibir merah mudamu.
Kamu : Stop ... ! You fall in love with me?So sorry, I’m married. (Wanita
asing itu membalikkan badan kemudian pergi)
0 komentar:
Posting Komentar