Buku-buku itu adalah sesuatu yang mampu membawa pikiran-pikiran ajaibku melayang di atas suara yang mampu menembus waktu.

Minggu, 01 Oktober 2017

Di manakah, Tuhan?






Masih teringat jelas di memoriku tentang kejadian pagi tadi, ketika kutemukan secarik kertas di tangan wanita muda berkulit putih yang baru dua minggu menjadi tetanggaku.
Dia..., sudah tak bernyawa.

"Aku seperti orang bodoh, melewatkan waktu yang terus berjalan ini dengan memikirkan hal-hal yang ingin kulakukan tapi tak pernah kulakukan.
Jiwaku mulai gila, nama Tuhan mulai memenuhi alam bawah sadarku.
“Tuhan, Kamu di mana? Aku tak menemukanMu di seluruh ruang hatiku”
“Tuhan, tolong aku”
“Tuhan, lihatlah aku”
“Tuhan,,,”, “Tuhan”,,, “Tuhan”,,,, “Di mana?”

Tuhan pasti hendak menegur..
Okee, memang akulah yang melalaikanNya selama ini. Telah ingkar dengan dua kalimat syahadat yang kala itu kuucap di hadapNya.
Aku mencintaiNya.
Tapi caraku mencintaiNya salah. Mungkin, karena itu Tuhan menjauhiku.
Aku mulai sadar jika jiwaku telah gila ketika tangan hangat Tuhan tak lagi kurasa. Ingin rasanya cintaku segera terbalas. Tapi aku takut jika cintaku tetap tak berbalas meski tubuh ini telah menjadi jasad yang pudar perlahan, dan hilang.
Pasti saat itu, penjaga surga akan benar-benar menolakku.

~Jean~

Itulah isi dari secarik kertas yang kutemukan. Aku terdiam begitu lama di dalam kamar yang lampunya telah kumatikan sejak tiga jam yang lalu. Napas yang tak lagi terkendali, pikiran terus menerawang, seolah tersihir di tiap kata yang terangkai menjadi beberapa kalimat itu. Saat kutengok jam di handphone, menunjukkan waktu memasuki 1/3 malam. "Tuhan, jangan pergi dari sisihku," doaku dalam hati.
Air mata yang coba kutahan ini, keluar begitu derasnya. Aku tak tahu termasuk jenis apakah tulisan pada secarik kertas itu. Bisa jadi sajak, pesan kematian, atau ... . Surat wasiat? Hari ini, duniaku berubah hanya dalam waktu sekejap.
Kubuka jendela kamarku, terlihat sekeping rembulan nampak di angkasa. Sepi menghambar di mana-mana. Dinginnya serasa mengigit tulang, menyeruak hingga lapisan terdalam. Bersama dinginnya angin malam, kukubur dalam-dalam ketakutan dan segala hal yang kulihat hari ini.

Sumber gambar : http://4.bp.blogspot.com/-FwTNOpyvt4I/U9Y9eFYqg8I/AAAAAAAAACw/2-XtF7jMdCE/s1600/crying-anime-girl.jpg

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Halaman

Aku adalah aku... Bukan kamu juga bukan dia.

BTemplates.com

Seperti Romeo and Juliet

Sumber gambar : google. Com "Kenapa? Bukankah kalau kamu sakit tak akan bisa merawatku?" tanyamu. Badanku terhuyung ke...