Buku-buku itu adalah sesuatu yang mampu membawa pikiran-pikiran ajaibku melayang di atas suara yang mampu menembus waktu.

Jumat, 13 Oktober 2017

Raga dan Jiwanya



Sumber gambar : https://d2zqwr0sok29ez.cloudfront.net/series/original/monster-1469_521c92b17735f.jpg


Perlahan kugoreskan pena merah pada kertas usang yang baru saja kupungut di jalan.
Aku terkejut, sebab diksi-diksi yang penuh akan ilusi hidupku telah begitu lama tertidur. Sepertinya, tak lagi mampu menulis.
Raga masih tetap di sini, namun jiwanya telah tersudut dalam gelap dunia. Entah di mana
Kadang raga bertemu dengannya, di sudut jalan kota Surabaya, dan beberapa kali ia berada di makam ibunya.
Pernah sekali, raga berteriak pada jiwanya, “Apa yang terjadi kepadamu?”
Ah percuma, jiwanya tak akan berkata, dia telah berubah menjadi pecundang. Mematikan semua rasa, terendam genangan asa yang tak sudah-sudah

Langkahku kian tak sejalan dengannya, seperti mencari senyawa ion klorida menggunakan rumus pythagoras. Bodoh sekali
"Jadi kita, aku (raga) dan kamu (jiwa) memang tak bisa bersatu lagi?" Aku meriak marah, kecewa, dan tersiksa
Sunyi terasa mencabik-cabik logika
Tak bisa berpikir

Jarak semakin jauh,
seandainya kau mau, kita bisa saja berjumpa dalam ruang yang disebut nostalgia. Kita bisa saling mengeja rasa yang dulu pernah ada,  
Tapi kau selalu beralibi, bahwa kau tak cukup baik untuk menempati ragaku
Hentikan!!!!!!!
Hal itu hanya terdengar sebagai konotasi haram yang terangkai dari tutur lembutmu.
Cihh

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Halaman

Aku adalah aku... Bukan kamu juga bukan dia.

BTemplates.com

Seperti Romeo and Juliet

Sumber gambar : google. Com "Kenapa? Bukankah kalau kamu sakit tak akan bisa merawatku?" tanyamu. Badanku terhuyung ke...